Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Seperti yang kita tahu, Kratos dalam mitologi game God of War terkenal akan keganasannya dalam memburu setiap dewa yang dianggap menghalangi jalannya. Ia tak segan melakukan aneka metode yang dirasa efektif membunuh lawannya.

Kenapa Kratos sampai begitu sering membunuh dewa? Begini penjelasannya!

Baca Juga: Inilah 5 Anggota Keluarga Thor God of War: Ragnarok

Kratos mengetahui identitas Zeus selaku ayahnya dari Callisto dan kemalangan yang menimpa keluarga mereka di seri Ghost of Sparta

Awalnya Kratos belum mengarahkan kebenciannya pada Zeus. Dewa yang benar-benar ia musuhi kala itu adalah Ares.

Akan tetapi, Kratos mulai mendapat kebenaran baru dari sang ibu, Callisto yang ternyata dikurung Zeus di kuil milik Poseidon. Ia juga memberitahu nasib Deimos yang ternyata dipenjara di teritori Thanatos hanya karena ia memiliki tanda Marked Warrior.

Namun karena memberitahukan nama Zeus, ibu Kratos malah berubah menjadi monster.

Dengan terpaksa, Kratos membunuh sang ibu dengan tangannya sendiri. Hal itu membuat kemarahan Kratos pada para dewa termasuk Zeus mulai tersulut.

Kratos diketahui berhasil membalaskan dendamnya pada Zeus di God of War 3 namun hal itu meninggalkan semacam trauma dalam dirinya

Dendam Kratos atas semua perbuatan Zeus pada hidupnya akhirnya terbalaskan di God of War 3.

Setelah menemukan rahasia kekuatan harapan dalam Kotak Pandora, Kratos berhasil mengalahkan ayahnya tersebut untuk selama-lamanya.

Akan tetapi, hal itu juga meninggalkan trauma pada diri Kratos. Hal itu terlihat pada saat ia dan Atreus melihat ilusi Kratos dan Zeus berkelahi saat terjebak di Helheim.

Oleh karena itu, Kratos selalu mencoba mendidik Atreus dengan baik agar tak mengalami nasib yang sama dengan para pendahulunya.

Itulah pembahasan mengapa Kratos begitu membenci Zeus.

Bagaimana pendapat kalian?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord : https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele : https://t.me/WargaDuniak

Baca Juga: Serial Live-Action God of War Diumumkan untuk Prime Video!

Di God of War 2, Kratos diperdaya oleh Zeus dan berakhir terbunuh, namun ia bisa hidup kembali untuk membalas dendam bersama para Titan

Di God of War 2, ulah Kratos menyerang kota Rhodes ternyata berbuntut pada kemarahan pada dewa, termasuk Zeus sendiri.

Gara-gara itu, dewa petir tersebut turun tangan untuk mengambil sebagian besar kekuatan Kratos dan memindahkannya ke patung raksasa kota tersebut.

Ia juga memperdaya Kratos dengan memberi senjata Blade of Olympus yang hanya bisa dicabut jika penggunanya mengorbankan semua kekuatan dewanya yang tersisa.

Alhasil, Kratos pun kembali melemah seperti manusia biasa. Di sinilah, Zeus ingin memanfaatkan peluang itu untuk menjadikan Kratos sebagai pelayan dewa sepenuhnya.

Namun karena ditolak, Zeus pun memilih membunuh darah dagingnya sendiri. Tepat pada saat itu, Kratos bersumpah akan membuat sang dewa petir membayar perbuatannya.

Dan benar saja, Zeus tak mengetahui kalau para Titan ikut campur dalam peristiwa itu dengan menghidupkan Kratos kembali.

Dalam cerita God of War, ada semacam kutukan di mana anak akan selalu bertarung melawan orang tuanya

Buat yang sudah lama memainkan gamenya pasti mengerti pola konflik God of War mengacu pada perseteruan orang tua dan anak dari konflik Kratos dan Zeus.

Hal itu terlihat jelas dalam hampir semua sekuel utama God of War, termasuk versi mitologi Norse.

Kratos sendiri bukan satu-satunya yang terlibat takdir seperti itu. Beberapa karakter lain God of War pun juga digambarkan seperti terikat takdir untuk melawan orang tua mereka sendiri.

Zeus diceritakan pernah melawan ayahnya sendiri, Cronos dalam perang besar dan mengurungnya bersama para Titan di Tartarus. Baldur juga memendam kebencian besar pada Freya setelah kemampuan merasakan miliknya direnggut sang ibu.

Orkos, tokoh yang membantu Kratos juga diceritakan memilih melawan Ares dan Alecto yang notabene masih orang tuanya sendiri.

Hal ini sempat disinggung Atreus sendiri yang sempat tak menyangka setelah mengetahui bahwa kehidupan para dewa selama ini berkaitan dengan takdir keji tersebut.

Di God of War 3, Kratos benar-benar berniat menghabisi para dewa yang menghalangi jalannya untuk balas dendam pada Zeus

Saat perang besar, Kratos yang kala itu bersama para Titan berteriak ke Zeus bahwa ia kembali dengan membawa kehancuran pada Olympus.

Otomatis, Zeus pun menerjunkan para bawahannya seperti Poseidon, Hades Helios, dan Hermes untuk bertarung. Bahkan Hercules pun ikut diterjunkan dalam pertempuran tersebut.

Melihat itu, Kratos pun tak ragu lagi menghabisi semua dewa yang menghalanginya.

Hal itu sendiri ia ucapkan pada Poseidon yang sekarat bahwa ia akan membuat semua dewa yang melawannya mengalami nasib yang sama dengan dewa lautan tersebut.

Tekad Kratos pun akhirnya terpenuhi di mana seluruh dewa Yunani telah tewas dan dunia mitologi tersebut hancur.

Di God of War 2018 & Ragnarok, Kratos sekarang membunuh dewa jika memang benar-benar diperlukan untuk menyelesaikan masalah

Semenjak kejadian di God of War 3, Kratos yang telah menuntaskan dendamnya kini lebih tenang dan mencoba hidup normal bersama Laufey dan Atreus.

Meskipun harus kembali menjadi duda, pria tersebut tetap teguh pada prinsipnya dan memilih fokus mengajari putranya tentang cara bertahan hidup. Ia sendiri kini tak suka bertarung kecuali jika diserang terlebih dahulu atau memang untuk mendapatkan bahan makanan.

Dan benar saja, saat ditemui Baldur, Kratos tak langsung membunuhnya namun hanya menghajarnya sebagai peringatan. Dalam duelnya terakhirnya, Kratos bahkan sempat mengampuni dewa Aesir tersebut.

Sayangnya, karena Baldur kala itu bernafsu membunuh Freya, Kratos pun terpaksa merenggut nyawa dewa tersebut agar mantan ratu Valkyrie itu tak bernasib sama seperti Zeus yang terjebak siklus pembunuhan orang tua dan anak.

Dalam event Ragnarok, Kratos juga terlihat lebih sering fokus bagaimana menghentikan perang besar tersebut ketimbang membantai para dewa.

Satu-satunya yang ia bunuh secara langsung hanya Heimdall seorang karena ia memang berpotensi membahayakan keselamatan Atreus.

Thor yang menjadi rival Kratos malah mati oleh Odin. Sedangkan Odin sang dewa pemimpin sendiri malah tewas setelah bola yang mengurung jiwanya dihancurkan oleh Sindri.

Itulah alasan mengapa Kratos membunuh para dewa baik di daratan Yunani dan Norse.

Bagaimana pendapat kalian?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord : https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele : https://t.me/WargaDuniaku

Baca Juga: 6 Momen Paling Mengharukan di God of War: Ragnarok

Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.

Add MemeAdd ImagePost Comment

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Salah satu alasan mengapa Kratos di God of War sering membantai para dewa adalah  dendam kesumatnya pada Zeus, pemimpin mitologi Yunani sekaligus ayah kandungnya sendiri.

Nah, kenapa Kratos sampai begitu membenci Zeus? Begini penjelasannya!

Baca Juga: Kenapa Kratos Membunuh Para Dewa? Begini Penjelasannya!

Kratos beberapa kali kehilangan anggota keluarganya akibat perlakuan para dewa

Alasan paling klasik dari semua pembantaian Kratos pada para dewa sendiri adalah ia sering kehilangan kerabatnya akibat ulah para dewa.

Dalam seri Ghost of Sparta, Kratos diceritakan pernah kehilangan saudaranya, Deimos akibat ramalan Marked Warrior yang membuat para dewa khawatir Olympus akan runtuh. Ia sendiri terpisah dengan Deimos yang diculik Ares dan Athena ke dunia kematian yang dikuasai Thanatos.

Kratos sendiri memang berhasil membebaskan Deimos. Namun saudaranya malah justru harus gugur akibat serangan Thanatos. Akibatnya, Kratos naik darah dan mengumpulkan semua kekuatannya untuk menghabisi dewa kematian tersebut.

Di sekuel cerita utamanya, Kratos juga harus menyaksikan kematian istri dan anaknya sendiri akibat ulah Ares yang ingin menjadikannya sebagai prajurit ideal.

Gara-gara itu, Kratos memilih memberontak melawan tuannya sendiri dan berhasil membunuh Ares berkat bantuan para dewa kala itu.

Pada kejadian God of War 2, Kratos sempat ingin balas dendam sebelum terbunuh oleh Zeus

Di sekuel kedua God of War, ulah Kratos yang menghancurkan wilayah kota Rhodes sempat membuat marah para dewa. Zeus bahkan harus turun tangan sendiri dengan menyedot kekuatan dewa Kratos dan memindahkannya ke patung raksasa kota Rhodes.

Zeus bahkan memperdayanya dengan memberi Blade of Olympus yang baru bisa dicabut jika Kratos mengorbankan semua kekuatan dewanya. Ia sendiri melakukan semua itu agar dewa perang itu melemah dan mau menurut kepadanya.

Rupanya, Zeus sendiri takut jika Kratos akan membunuhnya seperti dia membunuh Ares sebelumnya.

Di saat kematiannya, Kratos sempat bersumpah akan membuat Zeus membayar semua perbuatannya. Dan benar saja, sumpah itu sendiri terpenuhi karena ia bangkit dari kematian berkat para Titan.